SUKOHARJO, TABLOIDKONTRAS.com – Pengacara kondang , KP Henry Indraguna, SH, CLA, CIL menilai penguasa daerah Sukoharjo sekarang ini tidak memiliki ketegasan dan tidak berani mengambil sikap, sehingga masyarakat sekitar yang terdampak limbah PT RUM yang berbau tidak sedap dan tidak layak di huni ratusan warga yang tinggal di Desa Plesan, Kecamatan Nguter tersebut seolah-olah dibiarkan begitu saja. “Sang Penguasa seolah-olah tidak mendengar dan tidak melihat apa yang terjadi disana, ada apa ini ? ” ujarnya Sabtu (30/11) kepada sejumlah wartawan
Untuk itu, Henry menilai Sang Penguasa sekarang ini ‘mandul’ dalam mengatasi permasalahan tersebut. Kalau perlu, katanya, Sang Penguasa tempat tinggalnya dipindahkan saja disana. Dimana warga yang setiap harinya mencium bau tidak sedap yang membuat dada sesak, serta berdampak pada tubuh yang tidak sehat itu. Dengan demikian Sang Penguasa dapat langsung merasakan bagaimana penderitaan warganya yang bertempat tinggal di daerah tersebut. “Jadi pemimpin itu, jangan hanya berpangku tangan dan duduk di kantor saja” sindirnya
Memang, suatu daerah itu butuh investor dan pabrik-pabrik untuk menopang pendapatan daerah serta menampung tenaga kerja rakyat setempat, tetapi ketika ada permasalahan dengan rakyat, harus secepatnya dicarikan solusi sampai dapat jalan tengah yang terbaik. “Untuk itu pemimpin daerah harus memanggil pihak-pihak yang berkompeten untuk duduk sama-sama sampai mendapatkan titik temu atau solusi yang terbaik” tambahnya
Kalau penguasa daerah tutup mata dan tutup telinga tentang permasalahan didaerahnya, jelas ini mencerminkan pemimpin yang tidak arif dan bijak dalam menjalankan kepemimpinannya. Malah Henry juga mengaku, telah mendengar Sang Penguasa Kabupaten Sukoharjo sekarang ini sudah akan mencalonkan keluarganya sebagai bupati. “Untuk mengatasi permasalahan ini saja tidak selesai, kok mau mencalonkan lagi, ini namanya ‘dinasti error’ sebagai contoh yang tidak baik” singgungnya
Padahal pemimimpin daerah itu di pilih oleh rakyat, tetapi ketika rakyat menjerit minta pertolongan, malah seolah-olah tidak tahu, maka betapa perihnya hati rakyat. Menurut Henry, untuk mengatasi permasalahan tersebut, bisa dengan cara memanggil investor, perwakilan rakyat, tokoh masyarakat yang terdampak limbah tersebut, skedulkan waktunya, ambil langkah konkrit. “Kalau sudah mendapatkan kesepakatan atau solusi yang terbaik, maka progresnya harus terus diawasi” paparnya.
(Hong)
Related Posts
Pendekatan Persuasif Lurah Jelambar Baru, Posko BPPKB di Bongkar.
Walikota Memberikan Bansos RTLH Kepada Warga Cipayung Depok
Ledakan Granat Asap di Monas, Polda Metro : Bukan Milik Polisi
Polda Metro 2020 Berlakukan Tilang Elektronik Sepeda Motor
Bangunan Kos-Kosan di Dua Tempat di Jakarta Selatan, di Bongkar
No Responses